Senin, 13 April 2009

Peluang usaha pada rantai pemasok (3)

Bahan Pendukung

’netters..., bahan baku pendukung di dalam agrobisnis jamur yang menggunakan baglog antara lain kapur (CaCO3), gipsum (CaSO4), plastik untuk baglog, plastik untuk packing jamur, majun (kapas sintetis) dan karet gelang. KemudianPln baku pendukung di dalam agrobisnis jamur yang menggunakan baglog antara lain kapur (CaCOanjur rusak dan akan membutuhkan w bagaimana peluang usaha bahan baku pendukung tersebut...? Jawabannya sama cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut. Misalnya kapur (CaCO3), di daerah Cisarua Lembang harganya Rp. 600/kg – Rp. 700/kg sementara di sentra produksi kapur di Padalarang yang tidak begitu jauh jaraknya harganya hanya Rp. 250/kg, sebuah rentang perbedaan harga yang cukup jauh, ini jelas sebuah peluang usaha. Demikian pula halnya dengan majun (kapas sintetis) harganya Rp. 5500/kg sementara di daerah Cigondewah Bandung dan di daerah Bale Endah Kab. Bandung harganya hanya Rp. 3500/kg.

Sekarang kalau plastik bagaimana...? ’netters..., supplier yang ’bermain’ di plastik sangat sedikit sekali mungkin hanya dua-tiga orang saja, hal ini disebabkan karena para ’pemakai’ plastik sangat fanatik dengan merek plastik tertentu dan akses ke pabrik plastik tersebut atau ditributornya masih merupakan ’black box’. Jadi kalau begitu plastik bukan peluang usaha yang menarik dong...! Eiiits..., tunggu dulu ’netters..., menghadapi kondisi seperti ini kita harus sedikit berimprovisasi dan berinovasi. Kalau ’netters pernah melihat proses pengantongan dan pengepresan baglog (sunda : ’ngadedel’) mungkin ’netters akan dapat ide. Serbuk kayu yang sudah dicampur dengan bahan-bahan lainnya dimasukkan kedalam kantong plastik kemuidan bagian bawah kantong plastik dilipat kedalam sehingga kantong plastik (baglog) tersebut berbentuk silinder dan dipadatkan dengan mesin pres atau secara manual menggunakan tangan dengan cara dipukul-pukul agar padat. Dari kegiatan tersebut, proses melipat bagian bawah plastik merupakan proses yang relatif agak sulit, disinilah improvisasi dan inovasi kita diperlukan.

’netters..., kita dapat merancang dan memesan plastik untuk baglog yang bagian bawahnya sudah terlipat sehingga proses pengantongan dan pengepresan akan semakin mudah dan hemat waktu. ’netters..., saya sudah pernah merancang dan memesan plastik seperti itu ke pabrik plastik di daerah Bandung Selatan, dari 100 kg plastik yang diberikan pabrik sebagai sampel, 25 kg saya bagikan ke beberapa rekan produsen baglog sebagai sampel. Siang harinya beberapa rekan produsen datang ke tempat saya berebut membeli sisa plastik sebanyak 75 kg, hmm... laris manis habis dalam hitungan menit. Hanya sayang ’netters..., untuk pesan plastik seperti itu pabrik menetapkan minimum order sebesar 2 ton dengan cara pembayaran 100% dimuka sementara modal yang saya miliki pun terbatas (mungkin karena pabrik belum percaya sama saya kali ya...). Nah... ’netters..., barangkali diantara anda ada yang tertarik dengan peluang usaha tersebut dan punya relasi dengan pabrik plastik yang dapat memberikan kebijakan yang lebih lunak, lumayan tuh...

Ok ’netters..., sampai ketemu lagi pada artikel berikutnya...

1 komentar:

  1. Salam kenal Mas,nama sy Eko,dr Surabaya,waduuh sy kok tertarik dg ulasan Mas Lukman ya,kayknya pas banget dg sy yg kebelet sekali tanam jamur (sebetulnya jamur merang,sesuai dg kondisi di surabaya)dan gi butuh info banyak dan detail mulai dr budidya dan distribusi panen,jadi tmbah melek lagi baca ulasan 2x terutama tentang studi kelayakan bisnis jamur ini,sy akan ikuti terus nih obrolannya mas...

    BalasHapus